Vrydag 31 Mei 2013

sebutkan 2 macam cation dan referensi style berikan contohnya

http://andisdotcom.blogspot.com/2013/01/materi-ujian-rti_13.html

Apa itu Plagiarisme, Jelaskan dan berikan contohnya ?
Jawab : Plagiarisme atau biasa disebut plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, ide ataupun sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri.
Contoh : Seorang Mahasiswa mengutip kalimat dalam sebuah karya ilmiah tanpa menyebutkan sumbernya
2.        Apa itu Parafrase, Jelaskan dan berikan contohnya ?
Jawab : Parafrase merupakan salah satu cara meminjam gagasan/ide dari sebuah sumber tanpa menjadi plagiat.
Contoh :
kalimat asli : Sebuah kejutan di bidang realita maya (virtual reality) terjadi pada tahun 1961 dengan kemunculan Sensoramanya Heilig.
Parafrase : Hasil karya Heillig yang dikenal dengan nama Sensorama membawa perubahan yang signifikan dalam sejarah realita maya (krisnawati, 2000, hlm 55).
3.        Bagaimana cara menghindari Plagiarisme, Jelaskan ?
Jawab :
a.    Mencantumkan sumber dengan lengkap, catatan kaki maupun daftar pustaka
b.    Tidak mengubah maksud penulis aslinya (gubahan, ringkasan)
c.    Menggunakan tanda kutip pada kutipan
d.   Mengubah isi tulisan
e.    Bedakan antara pengetahuan umum dengan yang bukan
4.        Apa perbedaan Ringkasan dengan Parafrase dalam penelitian ?
Jawab :
·      Parafrase merupakan salah satu cara meminjam gagasan/ide dari sebuah sumber tanpa menjadi plagiat.
Contoh :
kalimat asli : Sebuah kejutan di bidang realita maya (virtual reality) terjadi pada tahun 1961 dengan kemunculan Sensoramanya Heilig.
Parafrase : Hasil karya Heillig yang dikenal dengan nama Sensorama membawa perubahan yang signifikan dalam sejarah realita maya (krisnawati, 2000, hlm 55).
·      Berbeda dengan parafrase, ringkasan merupakan cara mengutip tidak langsung dengan mengambil intisari dari sebuah tulisan. Dalam ringkasan, penulis mengungkapkan gagasan yang sama, namun tidak memberikan penjelasan secara detail. Ringkasan merupakan pernyataan singkat tentang poin-poin yang penting. Dengan kata lain, ringkasan merupakan parafrase gagasan utama dari sebuah naskah asli.
Contoh : Mahasiswa sebaiknya hanya melakukan sedikit catatan bagi kutipan langsung dari sumber asli untuk membantu meminimalkan jumlah materi yang dikutip secara langsung dalam paper ilmiah (Lester 46-47).
5.        Apa itu Kesimpulan dalam penelitian, Jelaskan dan berikan contohnya ?
Jawab : Kesimpulan adalah pernyataan berisi fakta, pendapat, alasan pendukung mengenai tanggapan suatu objek. Bisa dikatakan bahwa kesimpulan merupakan pendapat akhir dari suatu uraian berupa informasi.
Contoh : Proses penulisan catatan menentukan seberapa banyak kutipan langsung yang akan dilakukan mahasiswa saat menulis paper ilmiahnya.
6.        Sebutkan Style Type Penulisan dalam daftar pustaka dan berikan contohnya ?
Jawab :
·         APA Style
·         Harvard Style
·         Vancouver Style
·         IEEE Style
·         ISO Style
Daftar Pustaka Style type APA :
·      Artikel dari sebuah jurnal, peulis tunggal:
Roy, A. (2002). Suicide in chronic schizophrenia. British Journal of Psychiatry, 141, 171-177.
·         Artikel jurnal, 3-6 penulis:
Baldwin, C.M., Bevan, C., & Beshaske, A. (1997). At risk minority population in a church-based clinic: communication basic needs. Journal of Multicultural Nursing & Helath. 6(2). 26-28.
Rumaisa, F., Rijayana, I. & Nurafianti T. (2010). Sistem Pakar Diagnosa Awal Kaker Serviks Dengan Metode Certainty Factor. Seminar Nasional Informatika 2010 (semnasIF 2010), D11-D15.
7.        Jelaskan Fungsi uji coba Blackbox Test dan Alpha Test ?
Jawaban :
a). Fungsi uji coba Blackbox Test :
·      Pendekatan pengujian dimana program dianggap sebagai suatu‘black-box’ (‘kotak hitam’)
·      Program test case berbasiskan spesifikasi
·      Test planning dapat dimulai sejak awal proses pengembangan sistem
·      Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori:
        – Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang
        – Kesalahan interface
        – Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
        – Kesalahan kinerja
        – Inisialisasi dan kesalahan terminasi
b). Fungsi uji coba Alpha Test
·         Dilakukan pada sisi pengembang oleh user yang potensial.
·         PL digunakan pada setting yang natural (sebenarnya), sehingga bila terjadi error, user dapat merekam masalah yang ada.
·         Dilakukan pada sebuah lingkungan yang terkontrol oleh pengembang.
8.        Apa itu Citation/Kutipan, bagaimana cara membuat citation yang baik, jelaskan dan berikan contohnya ?
Jawab : Citation atau sitasi adalah penggunaan referensi di teks atau naskah tulisan ilmiah,sedangkan cara membuat citation yg baik yaitu dg memperhatikan penulisan sitasi tergantung dari standard (style) penulisan referensi yang digunakan dan juga aturan citation yang ada.
Contoh :
Contoh kutipan Langsung :
Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara (Keraf, 1983: 3).
Contoh kutipan Tidak Langsung :
Seperti dikatakan oleh Gorys Keraf (1983:3) bahwa argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis.
9.        Bagaimana teknik memahami paper ilmiah, jelaskan dan berikan contohnya?
Jawab :                                                              
a.    Pahami masalah penelitian : Pahami, sebenarnya masalah penelitian apa yang sedang dibidik oleh paper tersebut.
Contoh :
·      Apa motivasi  mengerjakan penelitian itu?
·      Apakah masalah  penelitian cukup menantang atau unik?
b.      Pahami kontribusi : Pahami, dari masalah penelitian yang dibidik, kontribusi seperti apa yang diklaim oleh penulis di paper ilmiah.
Contoh :
·  Apa yang baru dan orisinil di paper itu?
·  Adakah pemahaman baru dari masalah penelitian yang diangkat?
c.       Pahami substansi : Pahami, substansi dari kontribusi atau solusi seperti apa yang diklaim oleh peneliti bahwa itu hasil karyanya
Contoh :
·      Metodologi apa yang digunakan untuk memperkuat klaim?
·      Apa argumentasi dan teori utama dari paper?
d.      Pahami kesimpulan : Pahami, bagaimana kesimpulan penelitian yang ditarik oleh peneliti lewat papernya.
Contoh :
·  Apa yang bisa kita pelajari dan dapatkan dari paper tersebut?
·  Apakah standard practice dari bidang ilmu berubah karena adanya penemuan baru di paper ini?
10.    Apa manfaat landasan teori dalam penelitian, mengapa harus menggunakan landasan teori, Jelaskan ?
Jawab :
·         Memperdalam pengetahuan tentang bidang yang diteliti
·         Mengetahui hasil penelitian yang berhubungan dan yang sudah pernah dilaksanakan (Related Research)
·         Mengetahui perkembangan ilmu pada bidang yang kita pilih (stateoftheart)
·         Memperjelas masalah penelitian

penelitian terdiri dari sembilan tahapan sebutkan

TAHAP- TAHAP PROSES PENELITIAN 

http://agus-heri.blogspot.com/2009/04/tahap-tahap-proses-penelitian.html 

1. Mengidentifikasi Masalah
2. Membuat Hipotesa
3. Studi Literature
4. Mengidentifikasi dan Menamai Variabel
5. Membuat Definisi Operasional
6. Memanipulasi dan Mengontrol Variabel
7. Menyusun Desain Penelitian
8. Mengidentifikasi dan Menyusun Alat Observasi dan Pengukuran
9. Membuat Kuesioner dan Jadwal Interview
10. Melakukan Analisa Statistik
11. Menggunakan Komputer untuk Analisa Data
12. Menulis Laporan Hasil Penelitian


4.1. Mengidentifikasi Masalah
Yang dimaksud dengan mengidentifikasi masalah ialah peneliti melakukan tahap pertama dalam melakukan penelitian, yaitu merumuskan masalah yang akan diteliti. Tahap ini merupakan tahap yang paling penting dalam penelitian, karena semua jalannya penelitian akan dituntun oleh perumusan masalah. Tanpa perumusan masalah yang jelas, maka peneliti akan kehilangan arah dalam melakukan penelitian.

4.2 Membuat Hipotesa
Hipotesa merupakan jawaban sementara dari persoalan yang kita teliti. Perumusan hipotesa biasanya dibagai menjadi tiga tahapan: pertama, tentukan hipotesa penelitian yang didasari oleh asumsi penulis terhadap hubungan variable yang sedang diteliti. Kedua, tentukan hipotesa operasional yang terdiri dari Hipotesa 0 (H0) dan Hipotesa 1 (H1). H0 bersifat netral dan H1 bersifat tidak netral. Perlu diketahui bahwa tidak semua penelitian memerlukan hipotesa, seperti misalnya penelitian deskriptif. Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai masalah ini akan dibahas pada BAB V.

4.3. Studi Literature
Pada tahapan ini peneliti melakukan apa yang disebut dengan kajian pustaka, yaitu mempelajari buku-buku referensi dan hasil penelitian sejenis sebelumnya yang pernah dilakukan oleh orang lain. Tujuannya ialah untuk mendapatkan landasan teori mengenai masalah yang akan diteliti. Teori merupakan pijakan bagi peneliti untuk memahami persoalan yang diteliti dengan benar dan sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah.

4.4. Mengidentifikasi dan Menamai Variabel
Melakukan identifikasi dan menamai variable merupakan salah satu tahapan yang penting karena hanya dengan mengenal variabel yang sedang diteliti seorang peneliti dapat memahami hubungan dan makna variable-variabel yang sedang diteliti.

4.5. Membuat Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi yang menjadikan variable-variabel yang sedang diteliti menjadi bersifat operasional dalam kaitannya dengan proses pengukuran variable-variabel tersebut. Definisi operasional memungkinan sebuah konsep yang bersifat abstrak dijadikan suatu yang operasional sehingga memudahkan peneliti dalam melakukan pengukuran.

4.6. Memanipulasi dan Mengontrol Variabel
Yang dimaksud dengan memanipulasi variable ialah memberikan suatu perlakuan pada variable bebas dengan tujuan peneliti dapat melihat efeknya bagi variable tergantung atau variable yang dipengaruhinya. Sedang yang dimaksud dengan mengontrol variable ialah melakukan kontrol terhadap variable tertentu dalam penelitian agar variable tersebut tidak mengganggu hubungan antara variable bebas dan variable tergantung.

4.7. Menyusun Desain Penelitian
Apa yang dimaksud dengan menyusun desain penelitian? Desain penelitian khususnya dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif merupakan alat dalam penelitian dimana seorang peneliti tergantung dalam menentukan berhasil atau tidaknya suatu penelitian yang sedang dilakukan. Desain penelitian bagaikan alat penuntun bagi peneliti dalam melakukan proses penentuan instrumen pengambilan data, penentuan sample, koleksi data dan analisanya. Tanpa desain yang baik maka penelitian yang dilakukan akan tidak mempunyai validitas yang tinggi.

4.8. Mengidentifikasi dan Menyusun Alat Observasi dan Pengukuran
Yang dimaksud pada bagian ini ialah tahap dimana seorang peneliti harus melakukan identifikasi alat apa yang sesuai untuk mengambil data dalam hubungannya dengan tujuan penelitannya. Pada penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif biasanya peneliti menggunakan kuesioner, khususnya dalam penelitian-penelitian jenis Ex Post Facto.

4.9. Membuat Kuesioner dan Jadwal Interview
Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif, kuesioner merupakan salah satu alat yang penting untuk pengambilan data; oleh karena itu, peneliti harus dapat membuat kuesioner dengan baik. Cara membuat kuesioner dapat dibagi dua, yaitu dari sisi format pertanyaan dan model jawaban. Disamping kuesioner, alat pengambilan data juga dapat dilakukan dengan interview. Cara-cara melakukan interview diatur secara sistematis agar dapat memperoleh informasi dan/atau data yang berkualitas dan sesuai dengan yang diinginkan oleh peneliti.

4.10. Melakukan Analisa Statistik
Salah satu cirri yang menonjol dalam penelitian yang menggunanakan pendekatan kuantitatif ialah adanya analisa statistik. Analisa statistik digunakan untuk membantu peneliti mengetahui makna hubungan antar variable. Sampai saat ini, analisa statistik merupakan satu-satunya alat yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah untuk menghitung besarnya hubungan antar variable, untuk memprediksi pengaruh variable bebas terhadap variable tergantung, untuk melihat besarnya pesentase atau rata-rata besarnya suatu variable yang kita ukur.

4.11. Menggunakan Komputer untuk Analisa Data
Dengan berkembangnya teknologi komputer yang semakin canggih dan dituntutnya melakukan penelitian secara lebih cepat serta kemungkinan besarnya jumlah data, maka seorang peneliti memerlukan bantuan komputer untuk melakukan analisa data. Banyak perangkat lunak yang telah dikembangkan untuk membantu peneliti dalam melakukan analisa data, baik yang bersifat pengelohan data maupun analisanya. Salah satu program yang popular ialah program SPSS.

4.12. Menulis Laporan Hasil Penelitian
Tahap terakhir dalam penelitian ialah membuat laporan mengenai hasil penelitian secara tertulis. Laporan secara tertulis perlu dibuat agar peneliti dapat mengkomunkasikan hasil penelitiannya kepada para pembaca atau penyandang dana. http://agus-heri.blogspot.com/2009/04/tahap-tahap-proses-penelitian.html

jelaskan manfaat dari literature riview

Review Of The Literature dan Sampling
1.   Pendahuluan 
Dalam setiap studi riset,  melakukan tinjauan literatur dan konsep sampel serta populasi merupakan dua konsep yang harus diperhatikan peneliti dengan seksama, dua manfaat yang bisa diambil dengan melakukan tinjauan literatur yaitu dapat membantu mengumpulkan ide-ide lain yang menunjang keterangan/fakta-­fakta dalam penelitian dan dapat memperoleh informasi tentang hasil-hasil tcmuan lain yang mempunyai kesamaan atau hubungan dengan studi yang dilakukan. Dalam sebuah penelitian, tinjauan literatur merupakan langkah kedua setelah peneliti menentukan, membatasi, dan merumuskan masalah penelitian. Agar penelitian mempunyai dasar yang kokoh dan bukan sekedar perbuatan yang coba-coba (trial and error) maka sebuah penelitian perlu dilengkapi dengan teori-teori, konsep-konsep, dalil‑dalil dan generalisasi-generalisasi. Untuk mendapatkan informasi mengenai hal-hal tersebut, peneliti harus melakukan studi terhadap bahan kepustakaan/literatur.
Mengenai tinjauan literatur, dalarn memilih dan menentukan sumber referensi, ada dua kriteria yang biasa digunakan, yaitu prinsip kemutakhiran dan prinsip relevansi. Kecuali untuk penelitian historis, perlu dihindarkan penggunaan referensi yang sudah lama dan dipilih sumber yang lebih mutakhir. Sumber yang sudah lama mungkin memuat teori-teori atau konsep yang sudah tidak berlaku lagi karena keberadaannya sudah dibantah oleh teori yang baru atau hasil penelitian baru. Di samping harus mutakhir, sumber harus juga relevan bagi masalah yang sedang digarap. Seleksi berdasarkan kriteria relevansi ini terutama jelas pada sumber acuan khusus atau sumber utama.
Sedangkan pemilihan sampel individu­ adalah Salah satu langkah penting dalam proses penelitian, yang akan berpartisipasi (yang dapat diamati atau dipertanyakan) sebagai bagian dari suatu studi.
Sampel adalah suatu kelompok responden dalam suatu studi penelitian tempat atau sumber informasi diperoleh, sedangkan populasi merupakan kelompok responden tempat atau sumber hasil-hasil studi diaplikasikan. Dalam hampir setiap penelitian, banyaknya sampel selalu lebih sedikit dari populasi sebab peneliti jarang memiliki akses pada seluruh anggota populasi.
Permasalahan mendasar yang perlu diperhatikan adalah berkenaan dengan penarikan sampel dari suatu populasi atau ide sampling. Untuk itu, dalam makalah ini akan dibahas sampling acak (random) dan non random serta beberapa tipe desain sampling. Kapan suatu sampel atau desain sampling cocok atau sesuai untuk menggeneralisasikan hasil-hasil suatu studi dan akan dibahas pada bagian akhir uraian ini.

2.   Tinjauan Literatur/Review Of The Literature
Dalam pembahasan tentang tinjauan literatur/review of the literature, penulis membahasnya dengan menganalisis isi bab 2 chapter 5 buku How to Design and Evaluate Research karya Fraenkle dan Wallen dengan bab 4 tentang Tinjauan Pustaka yang ditulis oleh Sally Schumacher dalam bukunya yang berjudul Research in Education, serta sunber-sumber lainnya. Terdapat empat pokok bahasan  dalam pembahasan mengenai tinjauan literatur ini, yaitu: 1) pentingnya tinjauan literatur, 2) sumber literatur, 3) langkah­-langkah menyusun tinjauan literatur, dan 4) menulis laporan tinjauan literatur.

apa yang dimaksud dengan populasi dan sampel

 http://statistikian.blogspot.com/2012/10/populasi-dan-sampel.html#.UaibKdifiMk
Populasi dan Sampel

1. Pengertian populasi

Populasi atau universe adalah jumlah keseluruhan dari satuan-satuan atau individu-individu yang karakteristiknya hendak diteliti. Dan satuan-satuan tersebut dinamakan unit analisis, dan dapat berupa orang-orang, institusi-institusi, benda-benda, dst. (Djawranto, 1994 : 420).

2. Pengertian Sampel

Sampel atau contoh adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diteliti (Djarwanto, 1994:43). Sampel yang baik, yang kesimpulannya dapat dikenakan pada populasi, adalah sampel yang bersifat representatif atau yang dapat menggambarkan karakteristik populasi.

3. Kriteria Sampel

Ada dua kriteria sampel yaitu kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Penentuan kriteria sampel diperlukan untuk mengurangi hasil peneliian yang bias.


Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau yang akan diteliti (Nursalam, 2003: 96). Sedangkan yang dimaksud dengan Kriteria eksklusi adalah meng-hilangkan/mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari penelitian karena sebab-sebab tertentu (Nursalam, 2003: 97).

Sebab-sebab yang dipertimbangkan dalam menentukan kriteria ekslusi antara lain: a. subjek mematalkan kesediannya untuk menjadi responden penelitian, dan b. subjek berhalangan hadir atau tidak di tempat ketika pengumpulan data dilakukan.

4. Teknik pengambilan sampel

a. Pengertian teknik pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel dari populasi. Sampel yang merupakan sebagaian dari populasi tsb. kemudian diteliti dan hasil penelitian (kesimpulan) kemudian dikenakan pada populasi (generalisasi). Hubungan populasi, sample, teknik sampling, dan generasi dapat digambarkan sebagai berikut:





b. Manfaat sampling

1) Menghemat beaya penelitian.
2) Menghemat waktu untuk penelitian.
3) Dapat menghasilkan data yang lebih akurat.
4) Memperluas ruang lingkup penlitian.

c. Syarat-syarat teknik sampling

Teknik sampling boleh dilakukan bila populasi bersifat homogen atau memiliki karakteristik yang sama atau setidak-tidaknya hampir sama. Bila keadaan populasi bersifat heterogen, sampel yang dihasilkannya dapat bersifat tidak representatif atau tidak dapat menggambarkan karakteristik populasi.

d Jenis-jenis teknik sampling

1) Teknik sampling secara probabilitas
Teknik sampling probabilitas atau random sampling merupakan teknik sampling yang dilakukan dengan memberikan peluang atau kesempatan kepada seluruh anggota populasi untuk menjadi sampel. Dengan demikian sampel yang diperoleh diharapkan merupakan sampel yang representatif.

Teknik sampling semacam ini dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut.
a) Teknik sampling secara rambang sederhana.
Cara paling populer yang dipakai dalam proses penarikan sampel rambang sederhana adalah dengan undian.

b) Teknik sampling secara sistematis (systematic sampling).
Prosedur ini berupa penarikan sample dengan cara mengambil setiap kasus (nomor urut) yang kesekian dari daftar populasi.

c) Teknik sampling secara rambang proportional.
Jika populasi terdiri dari subpopulasi-subpopulasi maka sample penelitian diambil dari setiap subpopulasi. Adapun cara peng-ambilan- nya dapat dilakukan secara undian maupun sistematis.

d) Teknik sampling secara rambang bertingkat.
Bila subpoplulasi-subpopulasi sifatnya bertingkat, cara peng-ambilan sampel sama seperti pada teknik sampling secara proportional.

e) Teknik sampling secara kluster (cluster sampling)
Ada kalanya peneliti tidak tahu persis karakteristik populasi yang ingin dijadikan subjek penelitian karena populasi tersebar di wilayah yang amat luas. Untuk itu peneliti hanya dapat menentukan sampel wilayah, berupa kelompok klaster yang ditentukan secara bertahap. Teknik pengambilan sample semacam ini disebut cluster sampling atau multi-stage sampling.


2) Teknik sampling secara nonprobabilitas.
Teknik sampling nonprobabilitas adalah teknik pengambilan sample yang ditemukan atau ditentukan sendiri oleh peneliti atau menurut pertimbangan pakar.

Beberapa jenis atau cara penarikan sampel secara nonprobabilitas adalah sebagai berikut.
a) Puposive sampling atau judgmental sampling
Penarikan sampel secara puposif merupakan cara penarikan sample yang dilakukan memiih subjek berdasarkan kriteria spesifik yang dietapkan peneliti.

b) Snow-ball sampling (penarikan sample secara bola salju).
Penarikan sample pola ini dilakukan dengan menentukan sample pertama. Sampel berikutnya ditentukan berdasarkan informasi dari sample pertama, sample ketiga ditentukan berdasarkan informasi dari sample kedua, dan seterusnya sehingga jumlah sample semakin besar, seolah-olah terjadi efek bola salju.

c) Quota sampling (penarikan sample secara jatah).
Teknik sampling ini dilakukan dengan atas dasar jumlah atau jatah yang telah ditentukan. Biasanya yang dijadikan sample penelitian adalah subjek yang mudah ditemui sehingga memudahkan pula proses pengumpulan data.

d) Accidental sampling atau convenience sampling
Dalam penelitian bisa saja terjadi diperolehnya sampel yang tidak direncanakan terlebih dahulu, melainkan secara kebetulan, yaitu unit atau subjek tersedia bagi peneliti saat pengumpulan data dilakukan. Proses diperolehnya sampel semacam ini disebut sebagai penarikan sampel secara kebetulan.


4. Penentuan Jumlah Sampel
Bila jumlah populasi dipandang terlalu besar, dengan maksud meng-hemat waktu, biaya, dan tenaga, penelitili tidak meneliti seluruh anggota populasi. Bila peneliti bermaksud meneliti sebagian dari populasi saja (sampel), pertanyaan yang selalu muncul adalah berapa jumlah sampel yang memenuhi syarat. Ada hukum statistika dalam menentukan jumlah sampel, yaitu semakin besar jumlah sampel semakin menggambarkan keadaan populasi (Sukardi, 2004 : 55).

Selain berdasarkan ketentuan di atas perlu pula penentuan jumlah sampel dikaji dari karakteristik populasi. Bila populasi bersifat homogen maka tidak dituntut sampel yang jumlahnya besar. Misalnya saja dalam pemeriksaan golongan darah.

Walaupun pemakaian jumlah sampel yang besar sangat dianjurkan, dengan pertimbangan adanya berbagai keterbatasan pada peneliti, sehingga peneliti berusaha mengambil sampel minimal dengan syarat dan aturan statistika tetap terpenuhi sebagaimana dianjurkan oleh Isaac dan Michael (Sukardi, 2004 : 55). Dengan menggunakan rumus tertentu (lihat Sukardi, 2004 : 55-56), Isaac dan Michael memberikan hasil akhir jumlah sampel terhadap jumlah populasi antara 10 – 100.000.

Saterdag 18 Mei 2013

sistem informasi penjulan elektronik berbasis web pada toko digal elektronik sukarhajo

Untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen suatu bidang usaha penjualan harus inovatif dan selalu memberikan yang terbaik bagi konsumen. Inovatif dalam arti harus menjual produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen disamping itu barang-barang yang ditawarkan mengikuti perkembangan, kemudian selalu memberikan yang terbaik berarti memberikan banyak alternatif  barang,  dan kemudahan dalam bertransaksi.
Suatu bidang usaha harus dapat mengenalkan diri dan  produk-produk yang mereka jual sehingga konsumen yang belum tahu  akan mengenalnya, yang sudah mengetahui akan semakin percaya. Sehingga akan mudah mendapat perhatian masyarakat.
Teknologi komputer berkembang sangat pesat dengan munculnya internet dimana komputer-komputer dapat saling terhubung membentuk jaringan yang sangat luas yang terdiri dari ribuan komputer diseluruh dunia. Siapapun yang mempunyai akses kedalam jaringannya dapat saling bertukar informasi berbagai macam bentuk data  teks, gambar, suara, file dan sebagainya. Lebih dari itu jaringan ini dapat diakses selama 24 jam.
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka topik yang diambil adalah penjualan barang lewat internet. Melihat hal itu maka penulis memilih judul “SISTEM INFORMASI PENJUALAN ELEKTRONIK BERBASIS WEB PADA TOKO DIGAL ELEKTRONIK SUKOHARJO”.